Dalam pembentukan bunyi bahasa (أصوات الكلام) bergantung pada tiga unsur. yaitu:
1. source of energy (مصدر طاقة)
unsur pertama yang dibutuhkan untuk menghasilkan bunyi adalah energi. jika tidak ada energi/kekuatan maka mustahil akan tercipta suatu bunyi
sumber energi utama saat terjadinya bunyi adalah adanya udara dari paru-paru. udara dihirup kedalam paru-paru lalu kemudian dihembuskan keluar bersamaan dengan proses bernafas. nah... udara yang dihembuskan inilah yang nantinya akan mendapat hambatan di berbagai organ/alat bicara diproses sehingga terjadi bunyi bahasa.
2. vibrating body (جسم يتذبذب)
unsur kedua adalah bagian yang bergetar. sama halnya seperti pada gitar atau biola yang memiliki senar untuk dipetik lalu menimbulkan getaran, pada manusia pun ada bagian yang bergetar saat memproduksi bunyi. apa itu? jawabannya adalah pita suara. pita suara manusia terletak di tengah tenggorokan (jakun) berbentuk kubus dan didalamnya terdapat dua helai -seperti benang- lentur yang berfungsi sebagai media getar. semakin besar jakun maka semakin besar pula bunyi yang dihasilkan, itulah mengapa pada laki-laki biasanya memiliki suara lebih besar dan berat ketimbang wanita.
3. resonator (حجرة رنين)
unsur yang terakhir ialah resonator/resonasi. apa itu resonasi? resonasi adalah tempat udara/kotak udara. coba lihat bagian2 pada gitar! dibagian bawahnya terdapat kotak kosong yang dilubangi tengahnya bukan?? nah itulah yang dinamakan resonator (ruang/kotak udara). lalu bagaimana resonator pada manusia? mudah saja, coba kau bandingkan ketika sedang berbicara bersama temanmu di dalam ruangan dan diluar ruangan. mana yang lebih terdengar jelas suaranya? jawabannya tentu saja yang di dalam ruangan. Inilah fungsi dari resonator.
Demikian ketiga usur tadi adalah unsur pokok dalam pembentukan bunyi bahasa. ^^
Rabu, 08 Oktober 2014
كيفية النطق atau cara pelafalan bunyi pada manusia
Ada 7 cara bagaimana udara keluar dari lisan manusia :
1. bunyi letupan (انفجارية) atau dalam bahasa fonetik disebut dengan "Plosif". Cara pelafalannya mulut ditutup rapat lalu kemudian dibuka sehingga terjadi letupan. Seperti pada huruf |ﺏ| |ﺕ| |ﺩ|
2. Bunyi desis atau geseran (احتكاكي) "frikatif". cara pelafalannya artikulator aktif mendekati artikulator pasif. contoh pada huruf ظ dan ذ
3. bunyi paduan (مركب) "afrikat". bunyi inierupakan paduan antara letupan dan geseran. cara pelafalannya dengan cara ditutup rapat lalu kemudian diturunkan pelan-pelan sehingga udara dapat keluar. dalam bahasa arab hanya ada satu huruf afrikat yaitu huruf |ﺝ|.
4. bunyi sampingan (جانبي) "lateral". cara pengucapannya udara lewat kiri dan kanan karena lidah menyentuh alveolar atau gusi atas sebagai artikulator pasif. apiko alveolar. contoh pada huruf |ل|
5. bunyi getaran (مكرر) "drill". cara pelafalannya artikulator aktif mendekati artikulator pasif dengan berulang-ulang. hanya ada satu huruf drill yaitu huruf |ر|.
6. bunyi hampiran (نصف الحركة) "aproksimal". cara membacanya sama seperti pada huruf vocal, dilepas. hurufnya ada 2 yaitu |و||ي|
7. bunyi sengau (انفي) "nasal". pada bunyi ini udara keluar melewati rongga hidung. contoh pada huruf |م| & |ن|.
dari semua huruf vocal dan konsonan dalam bahasa arab, yang mendominasi dalam hal pelafalan adalah bunyi letupan dan bunyi geseran.
1. bunyi letupan (انفجارية) atau dalam bahasa fonetik disebut dengan "Plosif". Cara pelafalannya mulut ditutup rapat lalu kemudian dibuka sehingga terjadi letupan. Seperti pada huruf |ﺏ| |ﺕ| |ﺩ|
2. Bunyi desis atau geseran (احتكاكي) "frikatif". cara pelafalannya artikulator aktif mendekati artikulator pasif. contoh pada huruf ظ dan ذ
3. bunyi paduan (مركب) "afrikat". bunyi inierupakan paduan antara letupan dan geseran. cara pelafalannya dengan cara ditutup rapat lalu kemudian diturunkan pelan-pelan sehingga udara dapat keluar. dalam bahasa arab hanya ada satu huruf afrikat yaitu huruf |ﺝ|.
4. bunyi sampingan (جانبي) "lateral". cara pengucapannya udara lewat kiri dan kanan karena lidah menyentuh alveolar atau gusi atas sebagai artikulator pasif. apiko alveolar. contoh pada huruf |ل|
5. bunyi getaran (مكرر) "drill". cara pelafalannya artikulator aktif mendekati artikulator pasif dengan berulang-ulang. hanya ada satu huruf drill yaitu huruf |ر|.
6. bunyi hampiran (نصف الحركة) "aproksimal". cara membacanya sama seperti pada huruf vocal, dilepas. hurufnya ada 2 yaitu |و||ي|
7. bunyi sengau (انفي) "nasal". pada bunyi ini udara keluar melewati rongga hidung. contoh pada huruf |م| & |ن|.
dari semua huruf vocal dan konsonan dalam bahasa arab, yang mendominasi dalam hal pelafalan adalah bunyi letupan dan bunyi geseran.
Asimilasi (المماثلة) dan disimilasi (المخالفة)
A. Assimilation/asimilasi adalah keterpengaruhan bunyi oleh bunyi yang ada didekatnya. Atau dapat juga diartikan sebagai proses saling mempengaruhi antar dua bunyi atau lebih.
Dapat dikatakan asimilasi apabila sebuah bunyi menjadi bunyi lain sebagai akibat dari bunyi yang berada di lingkungan/di dekatnya, sehingga bunyi itu menjadi sama atau mempunyai ciri-ciri yang sama dengan bunyi yang mempengaruhinya.
Contoh :
Dalam bahasa Indonesia, kata sabtu sering diucapkan menjadi saptu
Dalam bahasa arab, pada kata “من بعد” tidak lagi dibaca min-ba’di akan tetapi dibaca mimba’di. Bunyi pada huruf “ن” dipengaruhi oleh huruf setelahnya yaitu huruf “ب”
Ada dua jenis asimilasi jika ditinjau dari bunyi yang mempengaruhinya:
1. Asimilasi progresif (التقدمي)
Bunyi kedua dipengaruhi oleh bunyi pertama (تأثر الثني بالأول)
Mempengaruhi bunyi pertama terhadap bunyi kedua (تأثير الأول في الثاني)
Contoh : pelafalan pada kata إزتجر berubah menjadi إزدجر
Jadi, bunyi yang berubah terletak dibelakang bunyi yang mempengaruhinya.
2. Asimilasi regresif (الرجعي)
Bunyi pertama dipengaruhi oleh bunyi kedua (تأثر الأول بالثاني)
Mempengaruhi bunyi kedua terhadap bunyi pertama (تأثير الثاني في الأول)
Contoh : “من بعد” “ينبت”
Berdasarkan kualitas pengaruhnya, asimilasi terbagi menjadi dua :
1. Asimilasi kompli, yaitu apabila pengaruhnya menyeluruh. Seperti pada ما+منmenjadi مما dimana konsonan /n/ melebur menjadi /m/. dalam bahasa arab asimilasi ini disebut idgham “إدغام”.
2. Asimilasi parsial, yaitu apabila pengaruhnya sebagian. Seperti قطع +إن (in-qata’a) menjadi إنقطع (ingqata’a). dalam bahasa arab asimilasi ini disebut ikhfa “إخفى”.
B. Dissasimilation/disasimilasi adalah perubahan bunyi dari dua bunyi yang sama atau mirip menjadi bunyi yang berbeda.
Contoh :
Dalam bahasa Indonesia kata “berajar” berubah menjadi “belajar”
Dalam bahasa arab أملل berubah menjadi أملى
Disimilasi merupakan proses yang berlawanan dengan asimilasi, karena dalam asimilasi huruf yang berlainan disamakan, sedangkan dalam disimilasi huruf yang sama ditukar agar menjadi berlawanan. Kedua proses ini (asimilasi dan disasimilasi) bertujuan untuk memudahkan penutur dalam berbicara, dan mengurangi kerja otot kita dalam mengucapkan kata-kata.
Bunyi yang beraspirasi dan tidak beraspirasi
Aspirasi adalah hembusan. Sedangkan bunyi aspirasi adalah bunyi plosif (letupan) yang ada diawal suku kata dan jika diucapkan mengandung/disertai dengan hembusan nafas.
Bunyi aspirasi hanya ada pada bunyi plosif (letupan) dan berada di awal suku kata. Macam-macam bunyi letupan : ب ت د ك
Cara mengetahui apakah suatu bunyi beraspirasi atau tidak, dapat menggunakan selembar kertas kecil yang diletakkan di telapak tangan lalu ucapkanlah kata “takalam”. Maka kertas kecil tersebut pasti akan bergerak. Demikianlah yang dimaksud dengan bunyi aspirasi, saat bunyi yang keluar disertai dengan hembusan nafas.
Dan sebaliknya, bunyi non aspirasi atau yang tidak beraspirasi adalah bunyi yang tidak disertai dengan hembusan nafas ketika diucapkan.
Bunyi aspirasi tidak dimiliki oleh semua bahasa, hanya pada bahasa tertentu saja. Dan bahasa arab termasuk salah satu bahasa yang memiliki bunyi yang beraspirasi.
Segmental dan Suprasegmental
Unsur segmental adalah unsur yang dapat disegmentasikan atau dipotong-potong. Sedangkan unsur suprasegmental adalah unsur yang tidak dapat disegmentasikan atau dipisah hanya berupa tekanan, panjang-pendek, intonasi dan jeda yang menyertai fonem pada saat diucapkan.
Fonem segmental adalah fonem yang bisa dipotong-potong, kita bisa menyebutkan bunyinya secara terpisah seperti /ب/, /ت/, /ج/ dan dalam penulisannya pun dapat di segmentasikan terdiri dari vocal dan konsonan yang terjadi dari gerakan alat ucap.
Fonem suprasegmental adalah fonem yang tidak dapat disegmentasikan atau dipisah karena dia merupakan bunyi yang menyertai ketika kita mengucapkan bunyi-bunyi segmental. Ketika dapat mengubah makna disebut fonem, jika tidak mengubah makna maka disebut bunyi-bunyi biasa. Fonem suprasegmental terbagi menjadi 4 yaitu:
1. Tekanan/stress/النبر
2. Jeda/juncture/ الوقفة
3. Titi nada/pitch/ طبقة الصوت
4. Intonasi/intonation/ نمط التنغيم
Tekanan: keras lemahnya bunyi yang kita keluarkan
Jeda: hentian sesaat ketika kita berbicara
Titi nada: tinggi rendahnya bunyi yang kita keluarkan
Intonasi: rangkaian titi nada, tekanan, dan jeda yang menjadi satu ujaran yang membedakan makna.
Perbedaan antara kajian fonetik dan fonemik, fonem dan alofon
Kajian fonetik adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi bahasa. Kita mempelajari bunyi vocal dan konsonan dari tatanan etik. Menurut buku dasar-dasar linguistic umum karangan djoko kentjono, ada tiga cabang ilmu fonetik yaitu : fonetik artikulatoris, fonetik akustik dan fonetik auditoris. Dapat dilihat di tulisan saya sebelumnya http://khairunnisasalsabila.blogspot.com/2014/04/fonologi.html
Sedangkan kajian fonemik adalah kajian bunyi yang memperhatikan perbedaan fungsional yang berpotensi membedakan makna atau tidak.
Lambang fonetik adalah [ ]
Sedangkan lambang fonemik adalah / /
Jika sebuah bunyi berpotensi mengubah makna maka disebut dengan fonem. Dan jika tidak maka disebut alofon.
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna. Sedangkan alofon (alo=lain lain, fon=bunyi) adalah realisasi bunyi dari sebuah fonem atau variasi bunyi dari sebuah fonem.s
Contoh fonem :
Dalam bahasa Indonesia kata /apel/ yang bermakna upacara dan /apel/ yang bermakna buah, memiliki satu fonem yaitu fonem /e/
Contoh alofon :
Realisasi dari fonem /e/ diatas dapat diurai menjadi 3 bunyi yaitu : Ә, ℮, dan ἑ
Inilah yang dimaksud dengan alofon yaitu variasi bunyi dari sebuah fonem.
Ø Perbedaan antara fonem dan alofon
Fonem
|
Alofon
|
Secara fungsional ia dapat mengubah makna
|
Tidak dapat mengubah makna
|
Dapat di identifikasi oleh pasangan minimal dan kontras
|
Dapat di identifikasi ketika bunyi alofon dirangkai oleh bunyi lain
|
Fonem bersifat abstrak
|
Alofon bersifat berabstraksi
|
Pasangan minimal dan kontras
Pada dasarnya kontras dan pasangan minimal memiliki arti yang sama yaitu sepasang kata yang memiliki perbedaan ’minimal’ dalam bunyi digunakan untuk mengetahui apakah bunyi tersebut sebuah fonem atau bukan, mengubah makna atau tidak. Akan tetapi kontras memiliki 2 ketentuaan yaitu harus dalam satu lingkungan dan satu parameter. Contoh: ضرب درب ساح صاح
Jika disimpulkan kontras adalah perbedan antara dua item linguistik yang dapat dimanfaatkan secara sistematis. dan memiliki parameter dalam mendeskripsikan bunyi atau membedakan makna dari bunyi tersebut.
Dan pasangan minimal adalah sepasang kata yang memiliki perbedaan minimal dalam bunyi digunakan untuk mengetahui apakah bunyi tersebut sebuah fonem atau bukan, mengubah makna atau tidak. dan tidak memiliki parameter/ketentuan khusus. Contoh:
يشتد يعتد
حسب بالكسرة حسب بالفتح
Vocal dan konsonan (pendekatannya dalam bahasa arab)
Vocal dalam bahasa arab disebut صائتة huruf-huruf yang apabila diucapkan tidak memiliki hambatan dalam rongga mulut. Ada 5 huruf vocal dalam bahasa Indonesia yaitu: a,i,u,e,o dan dalam bahasa arab hanya ada 3 huruf vocal yaitu: a,i,u
Dalam mendeskripsikan bunyi vocal, kita harus melihat kedalam 3 barometer:
1. Gerakan lidah vertical رإسية (tinggi/مرتفعة, sedang/متوسطة, rendah/منخفضة)
2. Gerakan lidah horizontal أفقية (depan/مائية, tengah/مركزية, belakang/خلفية)
3. Bentuk bibir (bulat/مستدير atau tidak bulat/غير مستدير)
Konsonan dalam bahasa arab disebut صامتة huruf-huruf yang memiliki hambatan pada saat diucapkan.
Dalam mendeskripsikan bunyi konsonan, ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. المخرح : membahas titik temu artikulatoris, organ aktif dan pasif
2. كيفية : bagaimana udara menahan dan ditahan proses dihambat dan lewatnya udara
3. نوع : membahas udara keluar melewati rongga mulut atau rongga hidung
4. صفة : membahas kondisi pita suara, bergetar atau tidak
ilmu linguistik? apasih? silahkan cek disini ^^
Bagi orang-orang seperti aku yang terlanjur -kecebur- di suatu bidang
yang benar-benar tidak disukai, maka tidak ada cara lain selain terus
mendalaminya. Berdamailah dengan ego. Ini menurut pendapatku loh *curhat
hehe
Linguistik. Cabang ilmu yang sudah tidak asing lagi ditelinga para sastrawan ataupun mahasiswa jurusan kesusastraan. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk bahasa, kaidah, cara dan proses terbentuknya bahasa. Dalam ilmu linguistik sendiri terbagi menjadi 4 cabang.
1. Fonologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi. Kalo dalam bahasa arab mungkin bisa disebut 'makhrojul juruf' ya, tapi ini lebih spesifik lagi sampe kita ngafalin semua bagian2 mulut tenggorokan kerongkongan dan lain-lain deh -,- ^_^
2. Morfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan kata, nah disini kita belajar membolak balikkan kata *bukan bolak balikin hati loh hehe* membandingkan kata, dan membentuk kata baru. Emm kalo dalam bahasa arab mungkin lebih dikenal dengan sebutan 'ilmu tasrifan'.
3. Sintaksis, ilmu ini pengertiannya tidak berbeda jauh dengan morfologi, karena masih membahas kata dalam kalimat, tapi -ada tapinya loh- kalo morfologi lebih condong ke arah membolak balikkan kata atau tasrif, sintaksis justru lebih ke arah kedudukan kata dalam kalimat atau qoidah nahwiyahnya. Nahwiyah itu apa sih? Gatau yah? Nih aku jelasin. Dalam bahasa arab ada namanya 'ilmu nahwu' ilmu ini mempelajari tentang kedudukan suatu kata dalam kalimat seperti fiil-fail-maf'ul (subjek-predikat-objek), mubtada wal khobar, jumlah ismiyah, jumlah fi'liyah dll. Hey pusing yah? Masih belum ngerti? Ya sudah jangan kerutkan kening, bahasa arab itu mudah ko, ayo belajar ^_^
4. Semantik. Nah.. ilmu ini adalah yang paling final dalam linguistik, karena ilmu ini khusus membahas tentang 'makna' dalam kalimat. Bagi orang yang ga pekak kalo dikasih kode, aku saranin belajar ini deh (curhat banget sih gue *siul2 haha)
Yang aku jelaskan disini adalah pembahasan singkatnya saja, kalau mau tahu lebih dalam silahkan searching di google atau masuk kuliah sastra aja di Universitas Al-Azhar Indonesia *promosi* :D
Linguistik. Cabang ilmu yang sudah tidak asing lagi ditelinga para sastrawan ataupun mahasiswa jurusan kesusastraan. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk bahasa, kaidah, cara dan proses terbentuknya bahasa. Dalam ilmu linguistik sendiri terbagi menjadi 4 cabang.
1. Fonologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bunyi. Kalo dalam bahasa arab mungkin bisa disebut 'makhrojul juruf' ya, tapi ini lebih spesifik lagi sampe kita ngafalin semua bagian2 mulut tenggorokan kerongkongan dan lain-lain deh -,- ^_^
2. Morfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan kata, nah disini kita belajar membolak balikkan kata *bukan bolak balikin hati loh hehe* membandingkan kata, dan membentuk kata baru. Emm kalo dalam bahasa arab mungkin lebih dikenal dengan sebutan 'ilmu tasrifan'.
3. Sintaksis, ilmu ini pengertiannya tidak berbeda jauh dengan morfologi, karena masih membahas kata dalam kalimat, tapi -ada tapinya loh- kalo morfologi lebih condong ke arah membolak balikkan kata atau tasrif, sintaksis justru lebih ke arah kedudukan kata dalam kalimat atau qoidah nahwiyahnya. Nahwiyah itu apa sih? Gatau yah? Nih aku jelasin. Dalam bahasa arab ada namanya 'ilmu nahwu' ilmu ini mempelajari tentang kedudukan suatu kata dalam kalimat seperti fiil-fail-maf'ul (subjek-predikat-objek), mubtada wal khobar, jumlah ismiyah, jumlah fi'liyah dll. Hey pusing yah? Masih belum ngerti? Ya sudah jangan kerutkan kening, bahasa arab itu mudah ko, ayo belajar ^_^
4. Semantik. Nah.. ilmu ini adalah yang paling final dalam linguistik, karena ilmu ini khusus membahas tentang 'makna' dalam kalimat. Bagi orang yang ga pekak kalo dikasih kode, aku saranin belajar ini deh (curhat banget sih gue *siul2 haha)
Yang aku jelaskan disini adalah pembahasan singkatnya saja, kalau mau tahu lebih dalam silahkan searching di google atau masuk kuliah sastra aja di Universitas Al-Azhar Indonesia *promosi* :D
Al-fi'lu as-shohih الفعل الصحيح
Fiil ditinjau dari konstruksi huruf
aslinya terbagi menjadi dua, yaitu : fi’il sohih dan fi’il mu’tal
الفعل الصحيح و الفعل المعتل
Fi’il sohih adalah fiil yang terbebas
dari penyakit. Atau fiil yang huruf-huruf penyusunnya terdiri dari huruf asli,
bebas dari huruf illah.
Apa itu huruf illah (حرف العلة)?
Dalam bahasa
arab, huruf illah adalah huruf-huruf penyakit. Asal kata dari عل
yang artinya penyakit.
Huruf-hurufnya ada 3 : ا و ي
Mengapa orang arab menyebut (ا و ي) sebagai huruf illah/penyakit?
Karena tiga
huruf itu (ا و ي) merupakan huruf labil yang sering
berubah-ubah dan sering berganti dari satu keadaan ke keadaan lain, entah itu
karena penambahan atau karena pengurangan. Atau karena, jika ketiga huruf itu
dimasukkan ke dalam suatu kata maka bentuknya tidak sama dengan pola yang sudah
ada.
Contoh :
قام يقوم
نام ينام نم
Fiil shahih terbagi menjadi tiga :
1. Shahih Salim
2.
Mahmuz

3.
Mudho’af
1. Shahih salim
Shahih salim artinya adalah selamat, maksudnya
di dalamnya tidak terdapat huruf illat, bukan huruf hamzah, juga bukan huruf
kembar.
Atau shahih salim adalah setiap
kalimah yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya bukan terdiri dari Huruf
Illat ( و – ا – ي
), bukan Huruf Hamzah ( ء ), juga ‘ain fi’il dan
lam fi’ilnya bukan huruf kembar. Contoh:
نَصَرَ - ضَرَبَ - فَتَحَ - بسمل
Pengertian huruf-huruf tersebut
diukur dari wazan fi’ilnya. Apabila kalimah tsb tergolong Fi’il Tsulatsi, maka
tersusun dari Fa’ Fiil, Ain Fiil dan Lam Fiil. Sedangkan golongan Fi’il Ruba’i,
tersusun dari Fa’ Fiil, Ain Fiil, Lam Fiil Pertama dan Lam Fiil Kedua.
2. Mahmuz
Mahmuz merupakan bentuk maaf’ul dari
kata “hamzah” yang artinya diberi hamzah. Jadi, mahmuz adalah: Kalimah yang
asal huruf-hurufnya ada Huruf Hamzah.
Ø Apabila posisi
Huruf Hamzah menempati Fa’ Fi’il, maka dinamakan Mahmuz Fa’. Contoh : أَمَلَ
Ø Apabila Huruf
Hamzah berada pada ‘Ain Fi’il, dinamakan Mahmuz ‘Ain. Contoh : سَأَلَ
Ø Apabila Huruf
Hamzah menempat posisi Lam Fi’il, maka disebut Mahmuz Lam. Contoh : قَرَأَ
3.
Mudho’af
Mudho’af merupakan bentuk maf’ul dari
kata “dha-a’-fa”.
Mudha’af adalah Kalimah yang A’in
fi’il dan Lam fi’ilnya terdiri dari huruf kembar. Contoh:
مَدَّ – قَرَّ – دَلَّ
Ø Adapun Mudho’af
untuk Fi’il Ruba’iy adalah Kalimah yang Fa’ fiil dan Lam fi’il pertama terdiri
dari huruf kembar dan Ain fi’il dan Lam fi’il kedua juga terdiri dari huruf
sama kembar. contoh:
قَلْقَلَ – وَسْوَسَ – طَأْطَأَ
Tarkib Idhofi pada bentuk dual (mutsana) dan jamak (muzakar)
Bahasa arab merupakan
salah satu bahasa yang memiliki banyak kaidah atau tata cara penggunannya.
Terkadang membuat bingung bagi para pelajar pemula dalam memahaminya. Akan tetapi
kaidah dan tatacara ini dibuat untuk mempermudah dalam hal pengucapan. Seperti
pada kasus “idhofah” atau sandaran.
Khusus kasus idhofah pada
mutsanna (bentuk dual) dan jama’ muzakar salim (bentuk banyak untuk muzakar).
Nun yang biasanya ada di belakang keduanya itu harus dihilangkan.
حذف نون المثنى و جمع المذكر السالم عند
اللإضافة
Wajib menghilangkan “nun nisbah” pada mutsanna (bentuk dual)
dan jama’ muzakar salim (bentuk banyak untuk muzakar)
Contoh :
قابلت طبيبي المستشفى في الصباح
Dibaca: qaabaltu thobibay
almustasyfaa fishobahi
Artinya: saya telah
bertemu dua dokter rumah sakit itu di pagi hari.
Pada nomina طبيبي (thobibay) asal katanya
adalah طبيبين (thobibayni) karena bentuknya mutsanna/dual,
dan kedudukannya sebagai maful bih/object.
Tarkib yang digunakan
pada kata طبيبي المستشفى adalah tarkib idhofi, sehingga “ن” pada kata طبيبين
harus dibuang.
Contoh kedua:
سافر مهندسو الشركة إلى فرنس
Dibaca: saafara
muhandisus syarikati ila faransi
Artinya: para pegawai
perusahaan itu pergi ke prancis
Pada nomina مهندسو (muhandisu) asal katanya
adalah مهندسون (muhandisuna) karena bentuknya jamak (muzakar), dan
kedudukannya sebagai fail/predikat.
Tarkib yang digunakan
pada kata مهندسو الشركة adalah tarkib idhofi, sehingga “ن” pada kata مهندسون harus dibuang.
Postingan Perdana "sastra arab asik loh"
postingan pertama :)
well, akhirnya kesampean juga bikin blog ini, blog yang isinya khusus mengupas tentang kesusastraan arab beserta antek-anteknya.
saya adalah mahasiswa prodi sastra arab di salah satu universitas di daerah jakarta selatan. sebenernya bukan penyuka bahasa arab, tapi karena terlanjur "kecebur" di jurusan ini, ya biarlah saya menyelam dan mendalami pelajarannya lalu berenang ke tepi untuk kemudian mengajarkannya kepada orang-orang yang membutuhkan.
oit, kok jadi curcol.
blog ini saya dedikasikan kepada para penuntut ilmu kesusatraan khususnya sastra arab, untuk dijadikan bahan bacaan berikut pintu masuk dalam memahami materi perkuliahan. walaupun sebelum diposting saya selalu minta pendapat dan revisi dari dosen-dosen saya, tapi jangan sekali-kali dijadikan referensi karya ilmiah yaa :) khawatir banyak salah dan menjadi dosa jariyah buat saya :(
okey... semoga bermanfaat :)
well, akhirnya kesampean juga bikin blog ini, blog yang isinya khusus mengupas tentang kesusastraan arab beserta antek-anteknya.
saya adalah mahasiswa prodi sastra arab di salah satu universitas di daerah jakarta selatan. sebenernya bukan penyuka bahasa arab, tapi karena terlanjur "kecebur" di jurusan ini, ya biarlah saya menyelam dan mendalami pelajarannya lalu berenang ke tepi untuk kemudian mengajarkannya kepada orang-orang yang membutuhkan.
oit, kok jadi curcol.
blog ini saya dedikasikan kepada para penuntut ilmu kesusatraan khususnya sastra arab, untuk dijadikan bahan bacaan berikut pintu masuk dalam memahami materi perkuliahan. walaupun sebelum diposting saya selalu minta pendapat dan revisi dari dosen-dosen saya, tapi jangan sekali-kali dijadikan referensi karya ilmiah yaa :) khawatir banyak salah dan menjadi dosa jariyah buat saya :(
okey... semoga bermanfaat :)
Langganan:
Postingan (Atom)